Bunga Wijaya Kusuma Warna Merah

Bunga Wijaya Kusuma Warna Merah

Berbunga Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia adil

Wijayamala
Photo: Emma Lindahl
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:

Plantae

(tanpa takson):

Angiospermae

(sonder takson):

Eudikotil

(tanpa takson):

Core Eudikotil

Ordo:

Caryophyllales

Famili:

Cactaceae

Subfamili:

Cactoideae

Bangsa:

Hylocereeae

Genus:

Epiphyllum

Macam:


E. oxypetalum

Tanda binomial


Epiphyllum oxypetalum


(DC.) Haw

Muradif

Cactus oxypetalus
Moc. & Sessé ex DC.
Cereus latifrons
Zucc.
Cereus oxypetalus
DC.
Epiphyllum acuminatum
K.Schum.
Epiphyllum grande
(Lem.) Britton & Rose
Epiphyllum latifrons
(Zucc.) Pfeiff.
Epiphyllum purpusii
(Weing.) F.M.Knuth
Phyllocactus acuminatus
(K. Schum.) K. Schum.
Phyllocactus grandis
Lem.
Phyllocactus latifrons
(Zucc.) Link ex Walp.
Phyllocactus oxypetalus
(DC.) Link
Phyllocactus purpusii
Weing.

Bunga Wijayakusuma
alias disebut pula
Bunga Wiku
(Epiphyllum oxypetalum) termasuk diversifikasi tanaman kaktus nan memiliki kelas dicotiledoneae.[1]
Tanaman ini berasal mulai sejak Mexico (Amerika tropika (Venezuela dan Karibia)) dan dapat hidup lega wilayah dengan iklim sedang sampai beriklim tropis.[1]
Meskipun begitu, tidak semua spesies tanaman ini dapat berbunga karena situasi ini dipengaruhi oleh keadaan iklim, kesuburan tanah juga cara pelestarian.[1]
Anak uang Wijayakusuma cuma pecah-pecah dalam kemarin, kecuali yang jenis hibrida bisa bertahan 2-3 hari.[1]
Lega umumnya tanaman macam kaktus terka pelik ditentukan morfologinya, farik halnya dengan wijayakusuma.[1]
Tanaman ini mudah diidentifikasi sesudah berusia tua, kita bisa mematamatai mana daunnya, mana batangnya, dan bagian-bagian yang lain.[1]
Kenop bunga ini mulai longo setelah matahari terbenam, dan mekar sempurna mulai pengetuk 22:00 wib.[2]

Etimologi

[sunting
|
sunting sumber]

Wijayamala berasal bersumber dua kata, yaitu
wijaya
dan
kusuma. Dalam bahasa Jawa Kuno,
wijaya
berarti kemenangan/kemajuan dan
kusuma
berarti anakan.[3]

Baca :   Kulkas Banyak Bunga Esnya

Lembaga Pokok kayu

[sunting
|
sunting sumber]

Bentuk bunga Wijayakusuma yang semenjana mekar.

Batangnya terbentuk berusul helaian patera nan mengeras dan mengecil yang mana buram batang induknya yaitu silinder.[1]
[4]
Jenjang batang dapat menyentuh 2-3 meter, semenjana daunnya berkisar 13–15 cm.[4]
Helaian daunnya koteng berbentuk pipih serta bercat hijau dengan meres patera renik tanpa duri tidak seperti kaktus-kaktus yang enggak.[1]
Kemudian setiap perbatasan daunnya terdapat kelukan-lekukan nan biasanya ditumbuhi tunas daun ataupun bunga.[1]

Adapun diameter bunganya adalah 10 cm, berwarna putih dan namun mekar di malam tahun.[4]
Bentuk buahnya bulat yang memiliki corak biram dan memiliki poin yang berwarna hitam.[4]
Pembiakkan biasanya dilakukan dengan penyetekkan ataupun ponten.[4]

Manfaat Pohon

[sunting
|
sunting sumber]

Bunga wijayakusuma punya maslahat buat meredam rasa guncangan serta menetralisir pembekuan darah.[1]
Bunga ini juga n kepunyaan daya memacu penyembuhan luka abses.[1]

Mitologi

[sunting
|
sunting sumber]

Intern mitologi Jawa, tumbuhan ini dianggap pohon ampuh dan dapat menghidupkan orang senyap.[5]
Kalangan masyarakat Yogyakarta dan Surakarta, khususnya keraton, percaya bahwa seorang raja nan akan naik tahta haruslah memiliki bunga wijayakusuma sebagai syarat.[6]
Anak uang ini juga dipercaya sebagai warisan istana Dwarawati jelmaan Wisnu sang pelestari Alam, Dewa Kresna.[6]

Intern Kesenian

[sunting
|
sunting sumber]

Karena peranannya yang cukup signifikan dalam peradaban Jawa, bunga wijayamala menginspirasi banyak kesenian rupa, khususnya berkaitan dengan ornamen alias ulah hias. Perbuatan solek berbentuk kuncup bunga wijayakusuma sering mungkin dipakai bikin menghiasi pagar-sogang di Jawa, seperti biro tadbir, Keraton, sekolah dll. Selain itu, terdapat batik bermotif anak uang wijayamulia, yang diangkat sebagai batik khas dari Cilacap.[7]

Wacana

[sunting
|
sunting sumber]

  1. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    f




    g




    h




    i




    j




    k



    A.N., Thomas (1989).Tanaman Obat Tradisional.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Situasi 20-21 Cet 23

  2. ^


    “Buku Wijaya Kusuma”.
    www.facebook.com
    . Diakses tanggal
    2019-03-25
    .





  3. ^

    P.J. Zoetmulder dan S.O. Robson.
    Kamus Jawa Historis Indonesia. (2011:1433)
  4. ^


    a




    b




    c




    d




    e



    Dalimartha, Setiawan (2007).Atlas Tumbuhan Penawar Indonesia.Jakarta:Puspa Swara. Hal 182 Cet IV

  5. ^


    “Hasil Pencarian – KBBI Daring”.
    kbbi.kemdikbud.go.id
    . Diakses tanggal
    2018-10-14
    .




  6. ^


    a




    b



    Bangunjiwa, Borek Tukang (200).Berlatih Spiritual bersama The Thinking General.Yogyakarta:Jogja Kumat Publisher. Hal 95-96 Cet 1

  7. ^


    “Motif Wijaya Kusuma Jadi Icon Batik Solo Cilacap”.
    Informasi Batik Indonesia. 2018-02-13. Diarsipkan berpokok versi putih terlepas 2018-10-14. Diakses tanggal
    2018-10-14
    .




Pranala luar

  • Sastra Jawa: Jamur Centhini nan mengisahkan sejarah Mataram, khususnya suatu sejarah tempat—yang dilihat dari Ujung Alang, Dolok Ciwiring maka itu Mas Cebolang dan para santrinya dan Ajar Naradhi—bernama Pulo Bandhung dengan mitologi Kresna nan melabuhkan bunga Wijayakusuma nan selanjutnya menjadi sebuah pulau—sesuai dengan bayangan posisinya dan kisahnya di dalam teks tersebut, kebolehjadian wadah tersebut masa ini dikenal andai pulau Nusakambangan– http://www.sastra.org/narasi-cerita-dan-kronikal/68-baja-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- Diarsipkan 2017-03-31 di Wayback Machine..



Bunga Wijaya Kusuma Warna Merah

Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Wijayakusuma_(bunga)

Check Also

Toko Sepatu Futsal Di Denpasar

Toko Sepatu Futsal Di Denpasar / Toko Sport Hawaii Sports Sepatu Futsal Original Nike Mercurialx …