Laporan Pemuliaan Tanaman Biologi Bunga







ACARA I. BIOLOGI Anakan

Tanggal praktikum
: 16 Oktober 2012

Merek
: Ulfah Annisa

NIM
: A1L011069

Keunggulan partner
: –

Kafilah
: B2

Pengapit
: Fathia Vidyasari


Gapura I


PENDAHULUAN



A.





LATAR Pantat

Bunga bisa dipandang sebagai suatu mayit atau cabang sumir nan berdaun dan telah mengalami pergantian bagan.
Bunga yaitu suatu cabang yang tumbuhnya cacat, beruas singkat-pendek, dan daun-daunnya telah mengalami perubahan bentuk menjadi kelopak (calyx), tajuk (corolla), lungsin sari (stamen), dan putik (pistillum), yang tersusun bundar rapat sehingga tampaknya seperti bertumpuk lega sebuah sendi (nodus).

Hasil penelitian lebih lanjur menunjukkan bahwa :


1.



Bunga dapat terletak di ujung batang maupun cabang dan di ketiak patera, yang letaknya proporsional dengan tempat taruk nan akan tumbuh manjadi cabang.


2.



Bagian-bagian anak uang (kelopak, tajuk, benang esensi, putik) kadang-kadang dapat menyerupai daun seremonial dengan perbedaan sedikit sampai besar sekali.


3.



Pada ketiak patera kelopak atau daun titel adakalanya dapat terbentuk sebuah kuncup. Adakalanya bunga dapat membentuk simpang biasa yang berdaun.

Anakan nan hipotetis (completus) punya empat bagian misal berikut :


1.



Pelupuk (calyx).


2.



Tajuk atau mahkota (corolla).


3.



Benang sari (stamen).


4.



Putik (pistillum).

Kelopak dan tajuk disebut perhiasan anak uang (perianthum), karena rona dan bangunnya banyak sekali yang amat indah dank bekas itu bisa menghela perhatian majemuk jenis serangga. Bunga yang tidak berperhiasan disebut anakan telanjang (flos nudus).

Bunga eksemplar yang memiliki rayon sari (stamen) dan putik (pistillum) disebut berkelamin dua (hermaphroditus). Bilamana anak uang itu tidak mempunyai salah satu pecah empat bagian tersebut diatas, maka bunga itu dinamakan tidak lengkap (incompletus). Berpunca bunga yang tidak lengkap kita mengenal bunga bahadur (masculus) dan anakan betina (femineus).


1.



Anakan lebah ratulebah (femineus),memiliki putik (pistillum), saja tak membentuk lawai sari. Bunga tersebut dapat bertunas menjadi buah, kapan mengalami penyerbukan dengan serbuk sari dari anak uang bahaduri dan pokok kayu lain sejenis.


2.



Anakan bahadur (masculus), mempunyai benang sari (stamen) dan lain membentuk pentil (pistillum), karena tidak mempunyai putik, maka bunga jantan tidak dapat tumbuh menjadi buah.

Seringkali pada satu mayat pokok kayu terdapat rente jantan alias anak uang lebah ratulebah bersama-sebanding dengan anak uang hermafrodit. Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan diadakan perbedaan ibarat berikut :


1.



Jikalau puas satu pohon terwalak bunga betina dan bunga hermafrodit, maka tanaman itu disebut
gyno-monoecious. Jikalau tanaman membuat ketiga tipe bunga : hermafrodit, jantan dan betina , maka disebut
trimonoecious.


2.



Jika puas suatu tanaman terdapat anak uang jantan dan bunga hermafrodit, maka tumbuhan itu disebut
andromonoecious.Jika anak uang jantan dan bunga hermafrodit terwalak terpisah lega dua tanaman dari jenis nan sama, artinya lega pohon yang suatu belaka terwalak bunga-bunga jantan dan pada pohon nan kedua hanya terdapat bunga-bunga hermafrodit, maka tanaman itu disebut
androdioecious.

Jika bunga lebah ratulebah dan bunga hermafrodit terpisah lega dua pohon dari jenis yang sama, artinya pada pokok kayu yang satu hanya terletak rente-bunga betina dan pada pohon yang kedua tetapi terwalak bunga-bunga hermafrodit, maka tanaman itu disebut
gyno-dioecious.

Perabot perkembangbiakan generatif itu bagan dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, namun bagi tumbuhan nan berbiji, alat tersebut lazimnya adalah babak tumbuhan yang kita kenal perumpamaan bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah lalu menginjak waktunya baginya akan menyingkirkan bunga. Pada bunga inilah terdapat fragmen-episode yang setelah terjadi kejadian-situasi yang disebut pembuahan dan pembuahan akan menghasilkan episode tumbuhan yang kita ujar sebagai biji kemaluan.

Pengkhususan mengenai jenis kelamin bunga, menunjukkan bahwa suatu batang tumbuhan, misalnya ki sebatang kacang pokok kayu milu dapat menunjuk-nunjukkan dua macam bunga, yaitu anak uang jantan yang sebagai bulir majemuk pada ujung tanaman dan bunga betina yang tersusun sebagai tongkol dan terdapat dalam ketiak-ketiak daunnya. Bertalian dengan kelamin bunga yang terwalak plong suatu pohon, dapat dibedakan menjadi tumbuhan berumah satu yaitu tumbuhan nan mempunyai anakan kesatria dan rente betina pada satu jenazah pohon; bunga berumah dua ialah jika anak uang jantan dan bunga betina terpisah tempatnya artinya cak semau individu yang hanya membantu anak uang jantan sahaja dan ada basyar yang sahaja mendukung anak uang lebah ratulebah saja; polygam yaitu jika pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, anak uang betina dan bunga banci serempak.



B.





Harapan

Tujuan praktikum kali ini adalah:


1.



Mempelajari struktur anakan


2.



Mempelajari tipe persilangan dari pohon


Bab II


TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum suatu tumbuhan mati, biasanya olehnya sudah dihasilkan suatu alat yang kemudian hari akan dapat tumbuh menjadi tumbuhan plonco. Peranti-alat nan demikian perangkat perkembangbiakan 9organum reproductivum), yang dibedakan menjadi dua golongan yaitu yang bersifat vegetatif dan nan bersifat generatif. (Tjitrosoepomo,G.2003)

Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-cedera menurut jenisnya tanaman, tetapi bikin tumbuhan yang berbiji, gawai tersebut lazimnya ialah bagian pokok kayu nan kita kenal bak anakan. Makanya sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktunya baginya akan mengeluarkan bunga. Plong bunga inilah terdapat episode-fragmen nan sesudah terjadi peristiwa-kejadian yang disebut pembuahan dan pembenihan akan menghasilkan bagian tumbuhan nan kita sebut sebagai buah. (Tjitrosoepomo,G.2003)

Baca :   Manfaat Makan Buah Naga Sebelum Tidur

Riset mengenai keberagaman kelamin anak uang, menunjukkan bahwa suatu buntang tanaman, misalnya pinang sebatang tumbuhan jagung bisa memperlihatkan dua macam bunga, merupakan bunga jantan nan umpama bulir beraneka rupa pada ujung pokok kayu dan anak uang betina yang tersusun umpama tongkol dan terdapat internal ketiak-ketiak daunnya. Bertalian dengan kelamin anak uang yang terwalak plong suatu tumbuhan, dapat dibedakan menjadi pokok kayu berumah suatu yaitu tumbuhan yang mempunyai anakan jantan dan anak uang betina sreg satu batang tanaman; bunga berumah dua yaitu jika anakan jantan dan anakan lebah ratulebah terpisah tempatnya artinya ada individu yang sekadar mendukung bunga kesatria saja dan ada anak adam yang belaka kondusif bunga lebah ratulebah saja; polygam yaitu jika lega suatu tanaman terdapat bunga gagah, rente betina dan rente banci serta merta.
(Tjitrosoepomo,G.2003)

Anakan yang kita kenal sepatutnya ada merupakan daun-daun yang metamorf, karena letaknya sangat berdekatan, maka ruas-ruasnya masih bisa dilihat dengan jelas. Contohnya pada bunga tanaman cempaka (Michelia champaca)
dan lega beberapa anakan tanaman
Passiflora sp.
Bunga lega kebanyakan disebut benang sutra, akan tetapi pada tanaman
Coniferales
(nan buahnya berbentuk kerucut) dan puas pohon
Pteridophyta
(tumbuhan paku-pakuan) bunganya formal disebut strobilus.
(Kartasapoetra, 1989)

Kemustajaban bunga merupakan misal alat persarian dan alat perkawinan lakukan

tanaman tersebut. Alat persarian atau radas pollinasi dan alat perkawinan atau organ fertilisari, apabila alat-radas tersebut berfungsi dengan baik (tidak ada gangguan dari hama dan penyakit) maka akan berlangsung pembentukan buah, dan kemudian buah-buah yang masak tersebut mengandung biji yang bisa mengembangbiakkan tumbuhan itu. Fungsi yang dicetak kencong tersebut yakni manfaat nan utama, sedangkan dengan berlangsungnya pembuahan dan pengembangbiakkan merupakan fungsi komplemen. (Kartasapoetra, 1989)

Rapat persaudaraan semua bunga dalam melaksanakan fungsi-fungsinya mempunyai keistimewaan seorang-sendiri yang sifatnya atraktif atau meruntun, sebagaimana dalam kejadian bentuknya, warnanya, bau atau keharumannya, serta cairan-cairan yang dihasilkan maka dari itu kelenjar-kelenjarnya (misalnya cairan yang rasanya manis). (Kartasapoetra, 1989)


Gerbang III


METODE PRAKTIKUM



A.





BAHAN

Bunga pohon nan akan diamati.


1.



Rente padi


2.



Bunga jagung


3.



Bunga pinang


4.



Bunga sepatu


5.



Rente papaya


6.



Anakan cabai


7.



Bunga anggrek



B.





ALAT


1.



Loupe


2.



Alat catat


3.



Alat gambar



C.





PROSEDUR KERJA


1.



Ilmu bentuk kata anak uang dari masing-masing jenis tanaman diamati. Apabila perlu menggunakan loupe untuk mengamati babak-fragmen yang kecil.


2.



Anak uang digambar ideal dengan episode-bagiannya.


BAB IV


HASIL DAN PEMBAHASAN



A.





HASIL

No

Gambar

Kenyataan

1

Anakan jagung

Laporan:


1.



Anak uang betina


2.



Tongkol jagung


3.



Malai dakar


4.



Anak uang kesatria

Diversifikasi persilangan : menyerbuk simpang

Jenis bunga : tak lengkap

2

Bunga nyiur

Keterangan:


1.



Rente nekat


2.



Bunga betina

Keberagaman persimpangan :

Jenis anakan :

3

Bunga pepaya

Keterangan:


1.



Benang sari


2.



Pelupuk


3.



Tangkai


4.



Mahkota


5.



Pengarah putik


6.



Nanyan bakal buah


7.



Lembar sari


8.



Batang cangkul sari

Jenis persilangan : menyerbuk cagak

Jenis anak uang : bunga lengkap

4

Kembang sepatu

Butir-butir:


1.



Mahkota


2.



Pelupuk


3.



Kepala putik


4.



Kepala bibit


5.



Tangkai putik


6.



Bakal biji


7.



Batang cangkul pati

Jenis persilangan : menyerbuk sendiri

Variasi anak uang : bunga sempurna

5

Bunga padi

Keterangan:


1.



Bulir gabah


2.



Malai


3.



Patera


4.



Jenazah daun


5.



Benak daun

Tipe persilangan : menyerbuk sendiri

Jenis bunga : bunga lengkap

6

Bunga cabai

Keterangan:


1.



Kepala putik


2.



Lungsin sari


3.



Mahkota


4.



Pelupuk bunga

Variasi persilangan : menyerbuk sendiri

Jenis bunga : bunga sempurna

7

Bunga pepaya betina

Keterangan:


1.



Bunga betina


2.



Keberagaman persimpangan : menyerbuk silang

Macam rente : bunga arketipe

8

Bunga anggrek

Kenyataan:


1.



Mahkota


2.



Kelopak


3.



Makao ekstrak


4.



Kepala putik


5.



Gagang cangkul sari


6.



Tangkai putik

Jenis persilangan : menyerbuk seorang

Jenis anakan : bunga transendental



B.





PEMBAHASAN

Melihat bagian-adegan yang terletak pada rente (gandar cangkul dan sumber akar bunganya Bunga dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang sumir yang berdaun dan telah mengalami perubahan rancangan.
Bunga merupakan suatu cabang yang tumbuhnya cacat, beruas pendek-sumir, dan daun-daunnya sudah mengalami perubahan rajah menjadi kelopak (calyx), tajuk (corolla), lembar ekstrak (stamen), dan pentil (pistillum), nan tersusun bulat rapat sehingga tampaknya seperti bertumpuk plong sebuah buku (nodus).

Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa :


1.



Rente dapat terdapat di ujung buntang alias cabang dan di katek daun, yang letaknya seperti mana tempat tunas yang akan tumbuh manjadi cabang.


2.



Bagian-fragmen bunga (pelupuk, kepala karangan, lembar pati, putik) kadang-kadang boleh menyerupai daun biasa dengan perbedaan terbatas sampai besar sekali.


3.



Plong ketiak daun kelopak atau daun tajuk sekali-kali dapat terbentuk sebuah kuncup.


4.



Kadang kala bunga dapat takhlik cabang biasa yang berdaun.

Rente yang konseptual (completus) mempunyai empat penggalan sebagai berikut :


1.



Kelopak (calyx).


2.



Tajuk alias mahkota (corolla).


3.



Benang sari (stamen).


4.



Putik (pistillum).

Kelopak dan titel disebut perhiasan anak uang (perianthum), karena warna dan bangunnya banyak sekali yang amat indah dan karena itu bisa mengganjur perasaan berbagai jenis insek.
Bunga nan tak berperhiasan disebut bunga bogel (flos nudus).tidak diperhitungkan) maka bunga dapat dibedakan dalam :

Baca :   Menanam Kangkung Dalam Polybag

1.

Anak uang paradigma maupun bunga sempurna (flos completus) yang bisa terdiri atas 1 pematang patera-patera pelupuk, 1 dok daun-petal, 1 maupun 2 lingkaran benang-benangsari dan 1 lingkaran daun-daun buah.

2.

Bunga tidak lengkap alias anakan tidak transendental (benang sutra incompletus) jikalau salah satu penggalan riasan bunganya atau riuk satu perangkat kelaminnya lain ada. Jikalau bunga lain mempunyai hiasan bunga maka bunga itu disebut telanjang (nudus), jika hanya mempunyai keseleo suatu dari kedua tipe instrumen kelaminnya dinamakan berkelamin distingtif (unisexualis).

Bunga lengkap yang mempunyai benang sari (stamen) dan pentil (pistillum) disebut berkelamin dua (hermaphroditus). Pada saat bunga itu tidak mempunyai salah satu semenjak empat penggalan tersebut diatas, maka bunga itu dinamakan tidak lengkap (incompletus). Dari bunga yang tidak lengkap kita mengenal bunga jantan (masculus) dan rente betina (femineus).


1.



Bunga betina (femineus),memiliki putik (pistillum), cuma lain membentuk benang sari. Bunga tersebut bisa bersemi menjadi buah, bilamana mengalami penyerbukan dengan tepung sari pecah bunga jantan dan pohon lain sejenis.


2.



Anak uang jantan (masculus), n kepunyaan benang sari (stamen) dan tidak menciptakan menjadikan putik (pistillum), karena tidak mempunyai pentil, maka anakan jantan tidak dapat merecup menjadi biji zakar.

Seringkali pada satu bangkai tanaman terdapat bunga bahaduri atau bunga betina bersama-sama dengan anakan hermafrodit. Dalam botani diadakan perbedaan laksana berikut :


1.



Jika sreg satu pohon terdapat bunga betina dan anak uang hermafrodit, maka tanaman itu disebut
gyno-monoecious. Jika tanaman membentuk ketiga macam anakan : hermafrodit, nekat dan betina , maka disebut
trimonoecious.


2.



Jikalau pada suatu tanaman terdapat bunga jantan dan anak uang hermafrodit, maka pohon itu disebut
andromonoecious.Kalau bunga jantan dan bunga hermafrodit terdapat terpisah pada dua pohon dari jenis yang sama, artinya pada pohon nan satu hanya terdapat bunga-bunga jantan dan pada pohon yang kedua saja terletak rente-bunga hermafrodit, maka tanaman itu disebut
androdioecious.

Jika bunga betina dan bunga hermafrodit terpisah lega dua pohon berasal jenis yang sama, artinya plong tumbuhan yang suatu hanya terdapat bunga-bunga betina dan plong pohon yang kedua hanya terdapat bunga-rente hermafrodit, maka tanaman itu disebut
gyno-dioecious.

Plong tumbuhan juga dikenal berbagai macam penyerbukan yaitu :


a.



Pembuahan seorang



Seandainya pembenihan terjadi antara bunga dari suatu individu, baik yang terbit bersumber satu rente (rente banci) maupun dari anakan bukan pada tanaman itu kembali. Penyerbukan ini dibedakan :


1.



Autogami, jika serbuk sari suatu bunga menyerbuki putik bunga itu seorang.


2.



Geitogami, sekiranya serbuk bibit satu rente menyerbuki putik bukan bunga pada tumbuhan itu juga.


b.



Penyerbukan simpang :


1.



Alogami/xenogami, jika pembuahan terjadi antara bunga-anak uang tumbuhan yang farik tetapi masih sejenis.


2.



Penyerbukan bastar, jika penyerbukan terjadi antara anakan-bunga pohon yang berlainan dan berlainan pula jenisnya.

Di dalam liwa, terdapat bermacam-spesies bentuk dan perhubungan anakan yang memperbesar kebolehjadian terjadinya alogami.

Pada praktikum mungkin ini, anakan-anakan yang diamati adalah :


A.



Bunga Pari

Anak uang padi adalah bunga telanjang artinya enggak mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin 2 tipe dengan bakal buah nan di atas, jumlah benangsari ada 6 buah, tangkai sarinya sumir dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai 2 nanyan putik dengan 2 atasan putik yang berbentuk malai dengan warna pada biasanya putih / ungu. Rente padi mempunyai tipe persilangan menyerbuk sendiri

Bunga antah berkelamin dua, pada tiap bunga terdapat 2 buah daun kelopak kecil dan 2 buah mahkota bunga yang disebut palea dan lemma. Sreg proses penyerbukannya, apabila rente hendak berkembang maupun ternganga, ledicule menjadi tegang dan mendorong pelupuk asing (lemma) dan pelupuk intern (palea) menjadi terpisah dan longo.


B.



Bunga pinang

Tanaman kelapa yakni tanaman berumah satu. Bunga betina dan anak uang jantan terdapat pada suatu malai dan satu mancung (spathe). Anakan jantan terdapat lega ujung malai dan bunga betina terwalak plong dasar malai. Internal suatu bunga terdapat 6 utas sari dan 3 mahkota bunga.

Episode-bagian bunga jantan ialah 3 helai kelopak bunga, 3 helai daun mahkota, 6 helai benangsari, 1 pentil rudimenter dengan stigma bersirip 3 lembar, diantara sirip-radai terletak zat madu atau nektar. Bunga betina berformat bertambah besar kurang kian 3 cm. Kelopak rente tebal dan pesek, membungkus hampir seluruh fragmen bagian-putaran lainnya. Bakal buah tidak bertangkai, tetapi geladir-sisa pecah benangsari masih tampak dan tersusun seperti gelembung-pelembungan, banyaknya 6 buah. Pangkal biji kemaluan terdiri atas 3 ruangan dan plong tiap ruangan terdapat 1 bakal biji. Berusul 3 bakal biji ini hanya suka-suka 1 cuma yang kelak dapat merecup terus menjadi skor yang biasa. Dengan enggak bersamaan bunga bagak dan anak uang lebah ratulebah, maka lega pembuahan rente betina bukan berkat tepungsari terbit anakan jantan pada manggar yang separas. Sahaja pada keberagaman genjah masaknya bunga gagah dan anakan betina lebih bersamaan sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan koteng.


C.



Bunga anggrek

Daun anakan pada anggrek ada 3 sepal yang akan mengekspos sampai-sampai dahulu apabila bunga start mekar. Ketiga sepal ini bisanya sangkil seimbang bentuknya, sepal nan terala disebut sepalum dorsale dan kedua sepal lainnya dinamakan sepala lateralia. Ini terletak di sebelah kiri kanan bawah. Ketiga-tiganya terletak internal satu galangan.

Baca :   Perut Kucing Buncit Keras

Selain berbunga ketiga sepal tadi , terwalak pula 3 petal. Pada waktu bunga masih kuncup petal terbungkus maka itu sepal. Ketiga petal ini dinamakan petal. Kedua petal yang minimum atas memiliki gambar yang sama sedangkan daun mahkota nan ketiga farik. Sebagaimana juga sepal, petal tersusun dalam satu lingkaran. Dua petal yang di atas tadi disebut petala lateralia dan petal yang ketiga disebut labellum / bibir. Bunga anggrek memiliki variasi persilangan menyerbuk sendiri.


D.



Bunga pepaya

Bunga berkelamin singularis berumah dua (poligam). Rente jantan dan beberapa anakan lebah ratulebah seringkali dalam tandan yang bertangkai panjang.
Anakan pepaya nekat berbentuk tabung ramping,
kelopak kecil, mahkota bangun terompet, kudrati kekuning-tin dengan siring terpisah dengan mahkota nan bebas/hampir bebas. Bakal buah beruang satu atau dengan sekat-sekat semu nampaknya beruang 5. Kepala putik 5 yang berjupang putik. Pohon betik memiliki 3 keberagaman bunga yaitu :


1.



Rente betina

Patera bunganya terdiri berpunca 5 helai dan letaknya terlepas satu sederajat lain, enggak memiliki lungsin esensi, bakal buahnya bulat dan tepinya rata, dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari berusul tanaman tak.


2.



Bunga sempurna

Memiliki bakal buah, bikin buah dan tali ekstrak kerumahtanggaan suatu kuntum bunga kecuali pada bunga kamil rudimeter lain terwalak bakal buah dan bakal buah.


3.



Anak uang jantan

Rangkaian anakan bertangkai panjang, daun rente berjumlah 5 dan letaknya ubah melekat pada bagian pangkal sementara itu bagian atasnya saling terlepas, untai sarinya berjumlah 10, tidak mamiliki buat biji zakar dan putik.


E.



Bunga jagung

Jagung adalah pohon berumah satu dimana rente jantan terbentuk sreg ujung buntang, sementara itu bunga betina terletak sreg pertengahan batang. Tanaman jagung berkepribadian protrandy dimana rente jantan umumnya tumbuh 1-2 periode sebelum munculnya rambut plong bunga betina. Oleh karena itu bunga jantan dan bunga betina terpisah ditambah dengan sifatnya nan protrandy maka jagung mempunyai sifat penyerbukan silang. Produksi serbuk sari dari anak uang nyali diperkirakan mengaras 25.000-50.000 butir tiap tanaman. Anakan jantan terdiri berasal gluma, lodikula, palea, anther, filamen dan lemma. Mengenai babak dari anakan betina adalah tangkai tongkol, tunas, kelobot, calon nilai, nomine janggel, penghabisan kelobot dan rambut-rambut.


F.



Rente cabai

Tanaman cabe mempunyai bunga yang sempurna, polysimetris ada juga yang monosimetris, kelopak bunga 5 dan ubah berlekatan. Mahkota bunga 5 saling berlekatan dan berbentuk terompet, corong atau tanda jasa. Benangsari 5 biji kemaluan terdapat di n domestik bumbung mahkota bunga. Putik 1, bakal buah beruang 2 atau lebih.

Rang bunga lombok lazimnya tunggal yang keluar berpunca ketiak-katek daun. Daun bunga berwarna putih atau ungu, dan mempunyai 5 rayon sari, 1 buah putik, dan 5 mahkota anakan. Di intern pun terletak putik. Penyerbukan dapat berlangsung secara cabang atau menyerbuk sendiri. Setiap tandan bunga terdiri atas banyak bunga, dan buah nan terjaga ukurannya boncel tersusun berdompol (dalam cluster).



G.





Anakan sepatu

Bunga terdiri dari lima helai daun pelupuk yang dilindungi maka dari itu kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak anak uang. Mahkota anak uang terdiri berusul 5 lembar maupun lebuh sekiranya merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder pangkat dikelilingi kayu cangkul sari berbentuk elips nan bersebaran serbuk sari. Biji terdapat di privat buah berbentuk kapsul berbilik lima.

Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 6cm hingga 20cm. putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar rente. Anak uang dapat mekar menghadap atas, ke dasar, atau menghadap ke samping. Puas galibnya, tanaman berperangai zakiah dan tidak menghasilkan buah-buahan.

Portal V

SIMPULAN


1.



Bunga nan lengkap yaitu bunga yang punya kelopak (calyx), tajuk atau mahkota (corolla), benang ekstrak (stamen), pentil (pistillum). Penyerbukan puas bunga dapat terjadi sendiri ataupun pembuahan silang, baik dengan sambung tangan faktor luar atu terjadi dengan sendirinya.


2.



Rente memiliki tiga diversifikasi kelamin, yaitu rente dakar, anakan lebah ratulebah dan anakan banci (biseksual).


3.



Pembenihan lega anak uang bukan bias berlangsung seorang apabila pematangan bakal buah dan benang sari tak bersamaan.


4.



Penyerbukan plong bunga dapat terjadi sendiri maupun pembuahan silang, baik dengan pertolongan faktor luar atu terjadi dengan sendirinya.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Bambang. 1998.
Tomat Budidaya dan Analisis Manuver Tani. Yayasan Kanisius Anggota IKAPI. Yogyakarta

Effendi, Suryatna. 1970.
Berjumpa dengan Tanam Milu.
CV. Yasaguna : Jakarta.

Hardjodinomo, Soekirno. 1970.
Bertanam Padi. Binacipta : Bandung.

Kalie, Mohd. Baga. 1983.
Bertegal Pepaya. Penebar Swadaya Anggota IKAPI. Jakarta

Pracaya. 1994.
Bercocok tanam Lombok. Yayasan Kanisius Anggota IKAPI. Yogyakarta

Setyamijaya, Juhana. 1984.
Bertanam Kelapa. Yayasan Kanisius Anggota IKAPI. Yogyakarta

Soeryowinoto, Surtani M. 1974.
Merawat Anggrek. Yayasan Kanisius.

Subandi dkk. 1980.
Jagung.
Badan Eksplorasi dan Pengembangan Persawahan Pusat Penelitian dan Peluasan Tanaman Pangan. Bogor

Sutarni M, Soeryowinoto. 1974.
Merawat Anggrek. Yayasan Kanisius Anggota IKAPI. Yogyakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 1997.
Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.


Manifesto PRAKTIKUM


DASAR PEMULIAAN TANAMAN


Acara I


BIOLOGI BUNGA


Semester:


Ganjil 2012/ 2013


Maka itu:


Logo

: ULFAH ANNISA


NIM

: A1L011069


Rombongan

: B2


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Sekolah tinggi JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS PERTANIAN


Laboratorium PEMULIAAN Pokok kayu DAN BIOTEKNOLOGI


PURWOKERTO


2012

Laporan Pemuliaan Tanaman Biologi Bunga

Source: https://semutsemutrangrang.blogspot.com/2012/11/laporan-dpt-biologi-bunga_16.html

Check Also

Cara Menanam Bunga Bougenville Dengan Stek

Apakah Dia adalah salah satu orang nan gemar bertegal? Atau Beliau sedang mengejar pohon untuk …