Nama Latin Bunga Zinnia

A. Sejarah Singkat

Kembang kertas (Zinnia elegans
Jaqc.) yaitu salah satu tanaman dari genus
Zinnia
nan paling banyak dikenal. Tanaman ini merupakan ceria Amerika yang berasal semenjak Meksiko. Tanaman hias ini sebelumnya tekor diperhatikan yang pada alhasil skor tanaman ini dibawa ke Royal Botanical Garden di Madrid pada tahun 1790 berasal Meksiko. Selanjutnya tanaman ini menyebar ke seluruh Eropa pada mulanya periode 1796. Pohon ini awalnya punya rente tali tap tersendiri hingga waktu 1829 dengan rona ungu (McVaugh, 1984).

Kultivar bunga dengan pita ganda dan kapitula nan berdiamter 5-7,5 cm nan disebut “Flower Pleno” pada akhirnya berhasil dikembangkan di India dan kemudian diintroduksi ke Eropa. Lebih lanjut kultivar “Nana Flower Pleno” yang serupa dengan kultivar “Flower Pleno” dirilis pada tahun 1866. Kultivar ini sama seperti mana “Flower Pleno” namun ukuran tanamannya makin kerdil.

Herr C. Lorenz dari Jerman kemudian berhasil meluaskan kembang kertas yang diberi nama ‘Robusta Grandiflora Plenissima’ dengan matra bunga yang lebih besar dan  dijuluki dengan ‘Giant Mammoth’. Kultivar tersebut memiliki kapitula dengan diamter hingga 15 cm dan tinggi tanaman menyentuh 100 cm. detik ini, kultivar ‘Giant Mammoth’ ialah merupakan pasak negeri untuk Zinnia elegans yang berkapitula lautan. Bunga dengan tipe pompom kemudian berhasil dikembangkan pada tahun 1870-an yang ukurannya masih mungil dan selanjutnya dirilis pada tahun 1900-an (Stimart & Boyle, 2007).

B. Taksonomi Kembang Daluang

Genus
Zinnia adalah riuk satu dari famili Asteraceae. Famili ini memiliki anggota dengan kuantitas 19 spesies yang terdiri terbit pohon yang berperangai annual dan perennial. Genus Zinnia dibagi menjadi dua subgenera, yakni
Diplothrix
dan
Zinnia. Subgenus
Diplothrix
sendiri terdapat enam spesies.
Zinnia elegans
memiliki sinonim yakni
Zinnia violacea. Genus Zinnia mempunyai kromosom tepi langit = 12. Zinnia elegans merupakan tanaman yang sering dikembangkan karena punya nilai ekonomi (McVaugh, 1984; Torres, 1963). Adapun Klasifikasi Kembang Kertas (Zinnia elegans Jaqc.) menurut Plantamor (2012) adalah sebagai berikut:

Kingdom              : Plantae
Superdivisi           : Spermatophyta
Divisi                    : Magliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Ordo                     : Asterales
Famili                   : Asteraceae
Subfamili              : Asteroideae
Genus                   :
Zinnia

Variasi                 :
Zinnia elegans
Jaqc.

Kembang kertas merupakan tanaman annual yang tersebar secara luas di dunia. Pohon ini cinta digunakan andai pohon hias di halaman flat dan rente potong. Varietas ini congah merecup di wilayah tropis dan subtropis dengan ketinggian setakat 1800 m (Stimart & Boyle, 2007).

Dengan keunggulan seperti mana bagan rente nan bagus, postur pokok kayu tegak, serta mampu tumbuh sepanjang waktu, maka kembang jeluang banyak dikembangkan di bermacam ragam negara seperti Jepang, Cina, Mongolia, India, Autralia, Turki, Eropa, Afrika, dan Amerika. Habitus tanaman ini berbatang yang berdiri ngeri dengan  tinggi 10–100 cm dengan warna kehijauan, dan dapat menjadi kekuningan (Rancangan 1). Daun pohon ini berbentuk lanset, jorong dan ki bertambah dengan radiks daun berbentuk rompang atau rata dan tumpul serta punya ujung patera runcing (Torres, 1963).

Gambar 1. Habitus tanaman kembang kertas

Rente kembang kertas berbentuk floret dengan diameter bunga hingga menyentuh 10 cm. Bentuk bunga terdiri berpokok disk dan petal nan mana bagian disk terdapat di episode tengah dengan warna kuning-jingga atau ungu kecoklatan. Provisional bagian petal terletak di episode disk yang tersusun menyebar dengan jumlah mulai pensyiar 8–20 dan jumlah tersebut boleh hingga ke dua kali hingga tiga kali lipatnya puas pokok kayu hasil kultivar. Warna lega daun mahkota bermacam rupa mulai dari putih, kuning, merah, jingga, pink, ungu, ungu kemerahan, semata-mata di alam sering dijumpai dengan warna merah. Tulangtulangan kembang kertas koteng terdiri dari bentuk tunggal, timbun, dan pompom nan didasarkan atas lapisan daun mahkota pada bagian disk bunga (Javid et al., 2005; Torres, 1963).

Berpokok semua genus
Zinnia, kembang kertas merupakan tanaman ornamental yang sering dikultivasi secara luas sehingga secara ekonomi tumbuhan ini menjadi menjadi barang bunga potong di beberapa negara tertentu (Spooner et al., 1991). Hal ini dikarenakan kembang daluang memiliki diversifikasi bentuk dan warna yang sangat berbagai rupa serta punya periode berusul layak singkat (Saleem et al., 2003; Terry-Lewandowski & Stimart, 1983).

D. Budidaya Kembang Kertas

Budidaya kembang kertas relatif mudah dilakukan karena tumbuhan ini dempang tumbuh di semua jenis tanah terutama jenis petak lempung yang kaya akan materi organik yang mengandung nitrogen, fosfor, dan potasium (Javid et al., 2005). Plong umumnya budidaya secara tradisional dilakukan dengan skor dan stek kunarpa (Stimart & Boyle, 2007). Tanaman ini menaksir ketekunan kilap matahari nan cukup panjang serta bersemi di daerah yang relatif kering (Lou et al., 2011). Pengairan dan sirkulasi yang baik sangat diperlukan bakal menjaga kelembaban agar lain terserang oleh ki kesulitan sebagaimana powdery mildew nan disebabkan makanya
Erysiphe cichoracearum, yang ialah salah satu penyakit umum menyerang kembang jeluang akibat dipicu adanya kelembaban yang tinggi (Nicolae & Camen, 2011).

Di Indonesia, budidaya kembang kertas kurang diminati sebagai komoditas bunga potong karena ukurannya kecil serta variasi tanaman ini sangat sedikit sehingga tumbuhan ini jarang diminati kerjakan dikembangkan umpama produk bunga runjam. Maka dari itu karena itu diperlukan pembaruan budi berpangkal kembang kertas melalui program pemuliaan tanaman. Tujuan dari program pemuliaan tanaman sendiri ialah buat meningkatkan produktivitas tumbuhan, terbentuknya varietas baru, dan tahan terhadap cekaman biotik ataupun abiotik (Nasir, 2001).